Selasa, 04 Oktober 2016

Review : Analisis Risiko Proyek Sistim Disaster Recovery Center dengan Sistim Kerjasama Build Operate Transfer

PENDAHULUAN
            Dalam suatu proyek Disaster Recovery Center (DRC) yang baik pastilah memerlukan dana yang tidak sedikit. Biaya investasi sistem DRC relatif tinggi, maka dengan skema kerjasama Build Operate Transfer (BOT), diharapkan sumber sumber dana yang ada pada pihak pemodal lain dapat membantu pembangunan proyek.
            Supaya perusahaan pemilik lahan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam skema pembiayaan BOT.
METODE PENELITIAN
1.      Penentuan Tingkat Penting Resiko
-          Identifikasi kategori risiko serta variabel resiko.
-          Identifikasi frekuensi terjadinya resiko serta dampak resiko tersebut.
-          Identifikasi resiko yang termasuk dalam klasifikasi beresiko tinggi.
2.      Penentuan Alokasi Resiko
-         Identifikasi persamaan serta perbedaan persepso terhadap penanggung jawab resiko serta porsi dampak resiko.
-    Penentuan penanggung jawab resiko serta porsi dampak resiko yang ditanggung oleh investor dan kontraktor.
PEMBAHASAN
            Pada kerjasama BOT terdiri atas 3 tahapan konsensi, pada penelitian  ini potensi potensi resiko dikelompokkan menjadi beberapa kategori berdasarkan tahapan masa konsensi yaitu :
1. Resiko pada masa kontruksi.
2. Resiko pada masa Operasional.
3. Resiko pada masa Transfer.
Output dari proses identifikasi resiko adalah pembagian potensi resiko pada tiap tahapan masa konsesi berdasarkan potensi resiko yang termasuk dalam peluang dan potensi resiko yang termasuk dampak.
            Resiko yang telah diukur skornya akan dipetakan pada Probability Impact Matrix, sehingga kita dapat dengan cepat mengidentifikasi resiko untuk melihat kemungkinan dan dampak dari resiko mempertimbangkan hambatan dan peluang.


            Setelah diketahui bobot masing masing skala, maka dapat dengan mudah untuk mengukur nilai skor Probability dan Impact/Opportunity dengan rumus:


            Resiko yang telah diukur selanjutnya akan dipetakan pada Probability Impact Matrix,sehingga dapat mengidentifikasikan resiko kemungkinan dan dampak resiko dengan mempertimbangkan hambatan dan peluang. Makan nilai akhir untuk pengklasifikasian variabel resiko adalah perkalian antara nilai probabilitas kejadian dan dampak/peluang.

            Dalam penentuan resiko biasanya dilakukan pemungutan suara dengan kuisioner, dari situ dapat kita lihat mana resiko dan mana yang dapat menghasilkan peluang, dari situ pula perusahaan dapat mengambil tindakan atau penanggulangan resiko yang mungkin akan terjadi. 

PENUTUP
            Dapat disimpulkan bahwa dari jurnal yang menjadi sumber penulisan review ini bahwa perusahaan memiliki resiko yang cukup besar dan karena itu pula perusahaan perlu menyiapkan solusi yang akan diambil jika terjadi kesalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar